Sorong – Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Papua Barat Daya akan dilaksanakan pada 27 November 2024. Calon Gubernur Nomor Urut 3, Elisa Kambu, dalam kunjungan di Pasar Bersama, menghadiri acara silaturahmi dengan warga di belakang pasar tersebut. Dalam pertemuan dengan warga, Elisa Kambu menyampaikan program utamanya, termasuk janji untuk menyediakan layanan kesehatan dan pendidikan gratis serta memastikan adanya dokter spesialis di setiap rumah sakit di Papua Barat Daya.
Selama acara silaturahmi, Elisa Kambu menekankan bahwa akses terhadap kesehatan dan pendidikan adalah hak fundamental bagi setiap warga. Ia berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan secara gratis bagi seluruh masyarakat Papua Barat Daya. Tidak hanya itu, Elisa Kambu juga berjanji akan mengatasi kesenjangan layanan medis dengan menghadirkan dokter spesialis di setiap rumah sakit, sehingga warga tidak perlu keluar daerah untuk mendapatkan perawatan yang layak.
“Kami akan memastikan setiap rumah sakit di Papua Barat Daya memiliki dokter spesialis, sehingga masyarakat mendapatkan layanan medis terbaik tanpa harus bepergian jauh. Selain itu, kami juga akan menyediakan layanan kesehatan dan pendidikan gratis bagi seluruh masyarakat,” ujar Elisa Kambu.
Dalam kesempatan tersebut, Elisa Kambu juga memperkenalkan program UMKM Berdaya untuk Papua Barat Daya, yang bertujuan memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah tersebut. Menurutnya, pengembangan UMKM adalah kunci untuk menggerakkan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
“Kami akan mendukung penuh pelaku UMKM dengan memberikan akses permodalan, pelatihan, dan pendampingan usaha. UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah, dan dengan program ini, kita akan tumbuh kembangkan ekonomi lokal serta menciptakan kemandirian ekonomi bagi Papua Barat Daya,” tegas Kambu.
Elisa Kambu juga menyoroti keberhasilannya dalam menerapkan program serupa di Kabupaten Asmat, di mana ia sebelumnya menjabat sebagai bupati. Program kesehatan dan pendidikan gratis yang dilaksanakan di Kabupaten Asmat telah membawa dampak nyata bagi masyarakat setempat. Warga tidak lagi terbebani biaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan, yang akhirnya berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
“Di Asmat, kami telah buktikan bahwa program kesehatan dan pendidikan gratis bukan sekadar janji. Ini adalah realitas yang sudah dinikmati masyarakat di sana, dan kami berkomitmen membawa kesuksesan ini ke Papua Barat Daya,” tambah Elisa Kambu.
Lebih lanjut, Elisa Kambu menegaskan bahwa kehadirannya di kancah politik Papua Barat Daya bukan untuk mengejar kekuasaan, melainkan karena panggilan hati. Menurutnya, langkahnya untuk mencalonkan diri sebagai gubernur didorong oleh rasa kepedulian dan keprihatinan yang mendalam terhadap kondisi daerah ini, khususnya dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan ekonomi.
“Saya hadir di Papua Barat Daya bukan untuk mencari kekuasaan. Ini adalah panggilan hati. Saya melihat masih banyak tantangan yang dihadapi masyarakat kita. Kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan harus menjadi prioritas. Saya tidak bisa tinggal diam melihat ketimpangan ini, dan saya merasa terpanggil untuk berbuat lebih,” jelas Elisa Kambu.
Elisa Kambu menegaskan bahwa kepemimpinan yang ia tawarkan bukanlah sekadar janji politik, melainkan panggilan untuk memperjuangkan hak-hak dasar masyarakat, khususnya mereka yang selama ini kurang tersentuh oleh pembangunan.
“Saya yakin bahwa dengan niat yang tulus dan kerja keras, kita bisa membawa Papua Barat Daya ke arah yang lebih baik. Saya tidak datang untuk mengambil kekuasaan, tetapi untuk memastikan bahwa setiap warga Papua Barat Daya mendapatkan haknya atas kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan ekonomi. Ini bukan hanya ambisi pribadi, ini adalah bentuk tanggung jawab moral dan komitmen saya kepada daerah ini,” ujar Elisa Kambu.
Lebih jauh, Elisa Kambu menegaskan bahwa “Kita harus bergerak bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Keterlibatan masyarakat dalam setiap proses pembangunan adalah hal yang krusial. Saya berkomitmen untuk menjadi pemimpin yang mendengar dan melayani, karena pembangunan sejati hanya bisa terjadi jika kita berjalan beriringan, dengan tujuan yang sama, yaitu Papua Barat Daya yang maju, sejahtera, dan adil. Terutama di sektor kesehatan, pendidikan, dan ekonomi lokal yang lebih berdaya,” tambahnya.
“Kita bisa, kita harus, dan kita akan menjadikan Papua Barat Daya sebagai daerah yang membanggakan bagi kita semua,” tutup Elisa Kambu.
(El)