Kota Sorong – Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Sorong mengambil langkah proaktif dalam menangani maraknya kasus begal yang menghantui masyarakat. Dalam sebuah pertemuan yang digelar, KNPI Sorong menyoroti urgensi penanganan kasus begal dan mengajukan langkah-langkah strategis untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Suleman Merin, Sekretaris DPD KNPI Kota Sorong, menyampaikan, “Kita perlu tindakan yang strategis dan komprehensif dalam menangani maraknya kasus begal di Kota Sorong. Oleh karena itu, KNPI Sorong telah mengajukan langkah-langkah yang diharapkan dapat mengurangi tingkat kriminalitas dan meningkatkan rasa aman masyarakat.”
Baca Juga : Kapolresta Sorong Kota Memimpin Pertemuan Bersama Masyarakat untuk Mencari Solusi Penanganan Begal
Salah satu langkah strategis yang diajukan oleh KNPI Sorong adalah melakukan analisis SWOT untuk memahami akar masalah dari maraknya begal.
“Kita perlu melihat akar masalah dari maraknya begal ini, dan salah satu sumber utamanya adalah faktor ekonomi,” ujar Suleman. “Diperlukan analisis SWOT untuk mengatasi masalah ini secara komprehensif.”
Analisis SWOT yang dimaksud mencakup kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam mengatasi masalah begal. Di antara poin-poin tersebut, Suleman menyoroti kebutuhan akan kemitraan dengan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam upaya meningkatkan keamanan. Melalui kerja sama yang solid, diharapkan dapat diciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh warga Kota Sorong.
Sekretaris DPD KNPI Kota Sorong, Suleman Merin juga, menambahkan bahwa keamanan dan ketertiban adalah hak setiap warga. “Kami berharap Polresta Sorong Kota dapat terus meningkatkan kinerjanya dalam memberantas kejahatan. Kami siap bekerjasama dengan pihak kepolisian demi terciptanya Kota Sorong yang aman,” tambah Suleman.
Sementara itu, Kapolresta Sorong Kota, Kombes Pol Happy Perdana Yudianto, mengakui bahwa faktor ekonomi memainkan peran penting dalam merespons maraknya begal. “Kami menyadari bahwa kondisi ekonomi yang sulit menjadi pemicu utama meningkatnya tindak pidana begal. Oleh karena itu, selain tindakan penegakan hukum, diperlukan juga pendekatan ekonomi untuk mengatasi masalah ini secara menyeluruh,” jelas Kombes Pol Happy.
Dalam menyikapi tantangan tersebut, Kapolresta Happy Perdana Yudianto menegaskan komitmen Polresta Sorong Kota dalam menjaga keamanan dan ketertiban. “Kami menghargai perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap keamanan di Kota Sorong. Dukungan ini akan menjadi dorongan tambahan bagi kami untuk meningkatkan kinerja dalam menegakkan hukum dan menjaga ketertiban,” ujar Kapolresta.
“Masalah begal ini memang sudah menjadi tugas bersama, jika terkait ekonomi maka kita akan koordinasi dengan pemerintah”, tutup Kapolresta Sorong Kota.